Jumat, 18 Juli 2008

Penyakit Pada Ternak Kambing

PENGENDALIAN PENYAKIT PADA TERNAK KAMBING

oleh : drh. Ichtiaryoko

Staf Keswan dan Mavet Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Magelang

Pendahuluan

Perkembangan peternakan kambing tidak sepesat peternakan ternak domba, terkecuali pada beberapa jenis kambing perah. Walaupun demikian kambing merupakan salah satu hewan yang tertua dijinakkan oleh manusia.

Tidak sebagaimana halnya dengan domba, kambing mudah liar kembali. Kambing lebih cerdik (intelligent), bebas dan mempunyai kemampuan berkelahi serta penjagaan diri yang lebih besar dibandingkan dengan domba. Beberapa bangsa mempunyai jenggot, ada lagi yang mempunyai tambahan kulit yang terdapat menggantung di sisi bagian atas leher di bawah telinga yang disebut “Klojes”. Kambing jantan mengeluarkan bau yang istimewa.

Semua kambing adalah binatang pegunungan yang hidup di lereng-lereng bukit sampai di lereng-lereng yang curam.

Segi ekonomis yang dapat diperoleh dari kambing, berasal dari susunya, bulunya (mohar), dagingnya dan kulitnya. Susu kambing mulai populer di kalangan masyarakat karena kualitas susu kambing jauh lebih tinggi dari pada susu sapi dan biaya untuk produksi jauh lebih rendah dari pada untuk produksi susu sapi.

Kambing merupakan ternak yang dipelihara oleh masyarakat secara luas, karena mempunya beberapa sifat yang menguntungkan bagi pemeliharanya, yakni;

- Sebagai tabungan, sewaktu-waktu mudah dijual jika perlu.

- Lekas berkembang biak, karena beranak lebih dari satu ekor dalam satu kali melahirkan dan dalam satu tahun dapat 2 kali.

- Modal yang diperlukan relatif sangat kecil, sehingga terjangkau oleh masyarakat.

- Kandang dan pemeliharaannya sangat sederhana, serta tidak membutuhkan tempat yang luas dan banyak tenaga.

- Dapat memanfaatkan tanah-tanah yang tidak dapat dipergunakan untuk pertanian serta membantu memberikan kesuburan tanah, karena kotoran kambing jauh lebih bagus dari pada kotoran sapi.

Bangsa-bangsa kambing

Kita mengenal beberapa bangsa kambing yang tersebar hampir di seluruh dunia. Bangsa-bangsa tersebut diantaranya adalah :

  1. Kambing Kacang

Kambing asli Indonesia, tidak jelas asal-usulnya.

Tanda-tandanya :

- Badan kecil, pendek

- Telinga pendek, tegak

- Leher pendek, punggung meninggi, lebih tinggi dari pada bahu

- Baik yang jantan ataupun yang betina tumbuh tanduk

- Tinggi yang jantan rata-rata 60-65 cm, yang betina 56 cm

- Berat jantan ± 25 kg, betina ± 20 kg

Kambing kacang juga disebut kambing jawa atau kambing Indonesia, dan produksi utamanya daging.

  1. Kambing Etawa (Jamnapari)

Asal : dari Jamnapari India

Tanda-tandanya :

- Hidung melengkung

- Rahang bawah menonjol

- Baik yang jantan maupun yang betina bertanduk

- Telinga panjang, terkulai

- Kaki panjang dan berbulu panjang pada garis belakang kaki

- Warna bulu belang hitam putih atau merah atau coklat putih

- Produksi susu baik, sampai 3 liter seekor per hari

- Ambing besar, panjang seperti botol

- Tinggi yang jantan 90-127 cm, yang betina 76-92 cm

- Berat yang jantan 68-91 kg, yang betina 36-63 kg

  1. Kambing Jawarandu

Asal : dari persilangan antara kambing Etawa dengan kambing kacang

Tanda-tandanya :

- Berada diantara kambing etawa dan kambing kacang

- Produksi susu 1-1,5 liter sehari

  1. Kambing Saenen

Asal : dari lembah Saenen- Swiss

Tanda-tandanya :

- Baik yang jantan maupun yang betina tak bertanduk

- Warna putih atau cream pucat/muda, hidung, telinga dan ambing belang hitam

- Dahi lebar, telinga sedang tegak

- Kaki lurus dan kuat

- Produksi utamanya susu

  1. Kambing Toggenburg

Asal : dari Toggenburg-Swiss

Tanda-tandanya :

- Warna coklat, pada kaki bawah dan bagian samping dari mukanya serta di bawah pangkal ekor berwarna putih

- Baik yang jantan ataupun yang betina tak bertanduk

- Telinga agak besar dan berdiri tegak, tepi putih

- Ambing besar, penghasil susu

- Leher kecil, panjang dan tegak

  1. Kambing Angora

Asal : Turki

Tanda-tandanya :

- Baik yang jantan maupun yang betina bertanduk

- Telinga rebah

- Bulu lebat, panjang

Bangsa yang lain adalah kambing kashmir dari Tibet, kambing Nubian dari Afrika.

Penyakit-penyakit pada kambing

Beberapa penyakit yang sering timbul pada ternak kambing adalah :

1. Pneumonia/radang paru

Penyebab :

- Keadaan udara yang lembab, dingin dan kotor

- Cara pemeliharaan yang kurang baik

- Ventilasi yang jelek

Tanda-tanda :

- Kambing seperti kedinginan

- Nafsu makan hilang/menurun

- Lemah

- Sering batuk atau pernafasan berbunyi

- Suhu tubuh meningkat

Pencegahan :

- Mengusahakan agar kandang tidak lembab

- Udara bersih, sirkulasi udara lancar

- Tidak ada genangan-genangan air dalam kandang

Terapi :

- Antibiotik untuk infeksi skunder

- Perawatan yang baik

- Vitamin

- Fluid terapi jika terjadi dehidrasi

2. Konstipasi

- Anak kambing yang beru lahir sering memperlihatkan susah buang kotoran, berguling terus dan sering berteriak

- Hal ini disebabkan retensi tahi gagak (mukoneum) yang berwarna hitam, kental dan keras yang biasanya dikeluarkan beberapa jam setelah kelahiran

- Terapi : dengan memasukkan air sabun hangat ke rektum dengan selang karet yang kecil

3. Kembung rumen/Bloat

Merupakan bentuk indigesti akut yang disertai penimbunan gas di dalam lambung muka ruminansia.

Penyebab :

- Faktor pakan : tanaman yang muda lebih sering menyebabkan kembung daripada tanaman yang tua. Tanaman yang dipanen dari padangan yang dipupuk urea terbukti juga menyebabkan gangguan. Tanaman yang dipanen sebelum berbunga atau sesudah turun hujan banyak mengakibatkan kembung.

- Faktor individu : kondisi yang tidak baik, pada proses kesembuhan dan kurang darah dapat mempermudah hewan terkena kembung.

Gejala :

- Pembesaran rumen yang tampak dari menggembungnya daerah fossa paralumbar sebelah kiri

- Adanya vasa injeksi pada selaput lendir superfisial

- Bernagfas dengan mulut, dangkal dan frekwen

- Menjulurkan lidah untuk membebaskan gas

- Tidak tenang, sebentar-sebentar berbaring

- Nafsu makan hilang/menurun

Terapi :

- Pertolongan pertama “broom stick therapy” yaitu kaki depan ditempatkan pada tempat yang lebih tinggi, dengan mulut dibuka, sepotong kayu dimasukkan melintang dan diikat ke samping kepala.

- Pemberian minyak goreng yang dicampur dengan air hangat secukupnya

- Menggunakan trokar yaitu dengan penusukan rumen pada daerah yang memberikan resonansi maksimal pada perkusi

4. Kudis/Skabies

Penyebab : tungau

Gejala :

- Biasanya di bagian kepala dan bibir kemudian menjalar ke seluruh tubuh dan sangat menular

- Kulit bercak-bercak dan merah karena gigitan tungau

- Kulit bertambah tebal dan liat

- Bulu rontok, bersisik dan keropeng

- Kambing menjadi kurus

Terapi :

- Asuntol untuk dipping

- Ivermectin subkutan

5. Cacingan

Penyebab : biasanya cacing gilig (nematoda) dan terutama pada anak-anak kambing yang mudah terserang.

Gejala :

- Kurus

- Lesu, lemah

- Tidak riang lagi

- Selaput mata pucat

- Perut buncit

- Bulu kusam

- Mencret/diare

Terapi :

- Yang paling mudah tepung pinang; caranya biji pinang yang sudah tua ditumbuk sampai halus, kemudian diberikan 5-10 gram tiap ekornya.

- Piperazine

Tidak ada komentar: